College Loan Consolidation Thursday, March 12th, 2015 - Kelas X Pemuaian gas tidak sebesar pada pemuaian zat cair, karena gas umumnya memuai untuk memenuhi tempatnya. Volume gas sangat bergantung pada tekanan dan suhu. Dengan demikian, akan sangat bermanfaat untuk menentukan hubungan antara volume, tekanan, temperatur, dan massa gas. Hubungan seperti ini disebut persamaan keadaan. Jika keadaan sistem berubah, kita akan selalu menunggu sampai suhu dan tekanan mencapai nilai yang sama secara Hukum Fisika Dalam Pemuaian Gas 1. Hukum Boyle Tentang Pemuaian Gas Untuk jumlah gas tertentu, ditemukan secara eksperimen bahwa sampai pendekatan yang cukup baik, volume gas berbanding terbalik dengan tekanan yang diberikan padanya ketika suhu dijaga konstan, yaitu V ∞ dengan P adalah tekanan absolut bukan “tekanan ukur”. Jika tekanan gas digandakan menjadi dua kali semula, volume diperkecil sampai setengah nilai awalnya. Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Boyle, dari Robert Boyle 1627 – 1691, yang pertama kali menyatakan atas dasar percobaannya sendiri. Grafik tekanan P terhadap volume gas V untuk suhu tetap tampak seperti pada gambar berikut. Grafik hubungan P – V pada suhu konstan Hukum Boyle juga dapat dituliskan PV = konstan, atau P1V1 = P2V2 dengan P = tekanan gas pada suhu tetap Pa V = volume gas pada suhu tetap m3 P1 = tekanan gas pada keadaan I Pa P2 = tekanan gas pada keadaan II Pa V1 = volume gas pada keadaan I m3 V2 = volume gas pada keadaan II m3 Persamaan diatas menunjukkan bahwa pada suhu tetap, jika tekanan gas dibiarkan berubah maka volume gas juga berubah atau sebaliknya, sehingga hasil kali PV tetap konstan. 2. Hukum Charles Tentang Pemuaian Gas Suhu juga memengaruhi volume gas, tetapi hubungan kuantitatif antara V dan T tidak ditemukan sampai satu abad setelah penemuan Robert Boyle. Seorang ilmuwan dari Prancis, Jacques Charles 1746 – 1823 menemukan bahwa ketika tekanan gas tidak terlalu tinggi dan dijaga konstan, volume gas bertambah terhadap suhu dengan kecepatan hampir konstan, yang diilustrasikan seperti pada gambar berikut. Volume gas sebagai fungsi dari temperature Celcius pada tekanan konstan Perlu kita ingat bahwa semua gas mencair pada suhu rendah, misalnya oksigen mencair pada suhu -183 oC. Dengan demikian, grafik tersebut pada intinya merupakan garis lurus dan jika digambarkan sampai suhu yang lebih rendah, akan memotong sumbu pada sekitar -273 oC. Untuk semua gas, grafik hubungan antara volume V dan suhu T dapat digambarkan seperti pada gambar diatas, dan garis lurus selalu menuju kembali ke -273 oC pada volume nol. Hal ini menunjukkan bahwa jika gas dapat didinginkan sampai -273 oC, volumenya akan nol, lalu pada suhu yang lebih rendah lagi volumenya akan negatif. Hal ini tentu saja tidak masuk akal. Bisa dibuktikan bahwa -273 oC adalah suhu terendah yang mungkin, yang disebut suhu nol mutlak, nilainya ditentukan -273,15 oC. Nol mutlak sebagai dasar untuk skala suhu yang dikenal dengan nama skala mutlak atau Kelvin, yang digunakan secara luas pada bidang sains. Pada skala ini suhu dinyatakan dalam derajat Kelvin, atau lebih mudahnya, hanya sebagai kelvin K tanpa simbol derajat. Selang antarderajat pada skala Kelvin sama dengan pada skala Celsius, tetapi nol untuk skala Kelvin 0 K dipilih sebagai nol mutlak itu sendiri. Dengan demikian, titik beku air adalah 273,15 K 0 oC dan titik didih air adalah 373,15 K 100 oC. Sehingga hubungan antara skala Kelvin dan Celsius dapat dituliskan TK = TC + 273,15 Pada gambar dibawah menunjukkan grafik hubungan volume gas dan suhu mutlak, yang merupakan garis lurus yang melewati titik asal. Ini berarti sampai pendekatan yang baik, volume gas dengan jumlah tertentu berbanding lurus dengan suhu mutlak ketika tekanan dijaga konstan. Volume gas sebagai fungsi dari suhu mutlak pada tekanan konstan Pernyataan tersebut dikenal sebagai Hukum Charles, dan dituliskan V ∝T atau = konstan, atau dengan V = volume gas pada tekanan tetap m3 T = suhu mutlak gas pada tekanan tetap K V1 = volume gas pada keadaan I m3 V2 = volume gas pada keadaan II m3 T1 = suhu mutlak gas pada keadaan I K T2 = suhu mutlak gas pada keadaan II K 3. Hukum Gay Lussac Tentang Pemuaian Gas Hukum Gay Lussac berasal dari Joseph Gay Lussac 1778 – 1850, menyatakan bahwa pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlak, dituliskan P ∞ T atau = konstan, atau dengan P = tekanan gas pada volume tetap Pa T = suhu mutlak gas pada volume tetap K P1 = tekanan gas pada keadaan I Pa P2 = tekanan gas pada keadaan II Pa T1 = suhu mutlak gas pada keadaan I K T2 = suhu mutlak gas pada keadaan II K Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari adalah botol yang tertutup atau kaleng aerosol, jika dilemparkan ke api, maka akan meledak karena naiknya tekanan gas di dalamnya. 4. Persamaan Gas Ideal Hukum Boyle-Gay Lussac Hukum-hukum gas dari Boyle, Charles, dan Gay Lussac didapatkan dengan bantuan teknik yang sangat berguna di dalam sains, yaitu menjaga satu atau lebih variabel tetap konstan untuk melihat akibat dari perubahan satu variabel saja. Hukum-hukum ini dapat digabungkan menjadi satu hubungan yang lebih umum antara tekanan, volume, dan suhu dari gas dengan jumlah tertentu PV ∞ T . Hubungan ini menunjukkan bahwa besaran P, V, atau T akan berubah ketika yang lainnya diubah. Percobaan yang teliti menunjukkan bahwa pada suhu dan tekanan konstan, volume V dari sejumlah gas di tempat tertutup berbanding lurus dengan massa m dari gas tersebut, yang dapat dituliskan PV ∞ mT. Perbandingan ini dapat dibuat menjadi persamaan dengan memasukkan konstanta perbandingan. Penelitian menunjukkan bahwa konstanta ini memiliki nilai yang berbeda untuk gas yang berbeda. Konstanta pembanding tersebut ternyata sama untuk semua gas, jika kita menggunakan angka mol. Pada umumnya, jumlah mol, n, pada suatu sampel zat murni tertentu sama dengan massanya dalam gram dibagi dengan massa molekul yang dinyatakan sebagai gram per mol. nmol = Perbandingan tersebut dapat dituliskan sebagai suatu persamaan sebagai berikut PV = Dengan, n menyatakan jumlah mol dan R adalah konstanta pembanding. R disebut konstanta gas umum universal karena nilainya secara eksperimen ternyata sama untuk semua gas. Nilai R, pada beberapa satuan adalah sebagai berikut R = 8,315 J/ ini merupakan satuan dalam SI R = 0,0821 R = 1,99 kalori/ Persamaan PV diatas disebut Hukum Gas Ideal, atau persamaan keadaan gas ideal. Istilah “ideal” digunakan karena gas riil tidak mengikuti persamaan PV tersebut. Koefisien pemuaian gas adalah sama yaitu volume pada suhu 0 oC.
Sebuahtitik pertemuan antara wujud cair, padat, dan gas disebut dengan titik tripel. Tahukah kamu air memiliki sifat anomali, dimana sifat ini merupakan peristiwa yang terjadi bertentangan dengan peristiwa pada umumnya. Anomali yang terjadi pada air bisa terjadi hanya pada saat suhu 0 derajat celcius hingga 4 derajat celcius. PembahasanPenyelesaian Pemuaian volume gas dirumuskan seperti halnya pada zat padat atauzat cair, namun nilai koefisien muai untuk semua gas adalah sama,yaitu .Pemuaian volume gas dirumuskan oleh . Dengan demikian, angka muai gas besarnya sama dengan . Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah Pemuaian volume gas dirumuskan seperti halnya pada zat padat atau zat cair, namun nilai koefisien muai untuk semua gas adalah sama, yaitu . Pemuaian volume gas dirumuskan oleh . Dengan demikian, angka muai gas besarnya sama dengan . Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah A. Formulasidan Evaluasi Suppositoria Ekstrak Terpurifikasi Daun Lidah Buaya (Aloe vera) Formulation and Evaluation of Aloe vera’s. SUPOSITORIA By Vera Amalia, S.Si, Apt.. - ppt download. PPT - SUPPOSITORIA PowerPoint Presentation, free download - ID:2067599. Angka Muai Gas Besarnya Sama Dengan Sebuah mobil yang massanya 1200 kg memiliki gaya dorong mesin 2000 N, maka percepatan yang dihasilkan mobil adalah.....a. 2,5 m/s²b. 2,0 m/s²c. 1,7 m/ … s²d. 1,5 m/s²e. 1,0 m/s²bantu jawabView IT TIF-101 at Tanjungpura University. 1. Suhu suatu zat menyatakan . a. jumlah molekul zat b. tingkat kenaikan volume zat c. tingkat panas atau dinginnya suatu zat d.
Batang baja yang mula-mula memiliki panjang 1 meter dipanaskan hingga mengalami kenaikan suhu sebesar 80°C. Jika besar koefisien muai panjang baja ada … lah 0,000011/°C, panjang batang baja setelah dipanaskan adalah .... A. 100,011 cm B. 100,010 cm C. 100,088 cm D. 108,011 cm Angkamuai gas untuk semua jenis gas besarnya sama yaitu : Ygas = f°C Untuk menghitung perubahan volum terhadap perubahan suhu pada tekanan tetap digunakan rumus : Vt = Vo {1 + y. t} atau Vt = Vo {1 + 1/273 . t} Keterangan: y = koefisien muat gas = 1/273 1°C t = kenaikan suhu dari 0°C menjadi t°C Vo = volum gas pada 0°C Vt = volum gas pada t°C angka muai gas ditetapkan dengan nilai - Angka muai gas besarnya sama dengan …. katakita Pemuaian pada Zat Padat, Cair, dan Gas Pengertian Pemuaian, Macam, Jenis, Rumus, Konsep dan Contoh Pengertian Pemuaian, Macam, Jenis, Rumus, Konsep dan Contoh Pemuaian Panjang Luas dan Volume Zat Padat Contoh Soal Fisika Pemuaian Rumus Pemuaian Panjang, Luas, Volume, dan Contoh Soal Pemuaian Pemuaian Pada Gas, Jenis-Jenis Pemuaian Pada Gas Pemuaian Pemuaian Zat Cair dan Gas Pengertian Pemuaian, Macam, Jenis, Rumus, Konsep dan Contoh Pemuaian – Physics Interactions Pemuaian zat dan pemanfaatannya - ppt download Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian pada Zat Padat, Cair, dan Gas - Jawara Kelas Pemuaian Volume Oleh DILA ALHUMAIRA NIM Kompetensi Dasar - ppt download Pemuaian Pemuaian PDF katakita Pemuaian pada Zat Padat, Cair, dan Gas 04 Pemuaian PDF deea - [DOCX Document] 06 Bab Pemuaian Gas Proses, Rumus, dan Contoh Soal Pemuaian Gas Isotermal, Isobar, dan Isokhorik Pemuaian Zat Padat, Zat Cair, Zat Gas Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII Pemuaian Zat Padat, Zat Cair, Zat Gas Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII Pemuaian Zat Padat, Cair dan Gas Pemuaian Gas Proses, Rumus, dan Contoh Soal Pemuaian Gas Isotermal, Isobar, dan Isokhorik katakita Pemuaian pada Zat Padat, Cair, dan Gas Pengertian Pemuaian, Macam, Jenis, Rumus, Konsep dan Contoh Pemuaian Zat Padat, Cair dan Gas Pemuaian Pengertian, Rumus, Contoh Soal Lengkap Fisika Rumus dan Contoh Soal Pemuaian Volume Keofisien Muai Volume Penjabaran Pemuaian Panjang Paling Komplit - Nusa Caraka MATERI IPA 7 BAB V SUHU DAN PERUBAHANYA - PEMUAIAN - Media Pembelajaran Online Guru Spensaka SMPN1KALIMANAH Buku SMP/MTs Pendidikan Fisika PEMUAIAN Rumus Pemuaian Panjang, Luas, Volume, dan Contoh Soalnya Pemuaian Zat Padat, Cair dan Gas DOC Pemuaian Bagas Nugroho - Pemuaian PEMUAIAN DAN KALOR - Unduh Buku 1-23 Halaman PubHTML5 3 Jenis Pemuaian Zat, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan FISIKABC Latihan Soal Suhu Dan Pemuaian PDF Home Learning dikelas 7A… Descubre cómo resolverlo en QANDA PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAI Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas - Gesainstech MATERI IPA 7 BAB V SUHU DAN PERUBAHANYA - PEMUAIAN - Media Pembelajaran Online Guru Spensaka SMPN1KALIMANAH Pemuaian Zat Padat, Zat Cair, Zat Gas Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII Pis PK PDF Soallll angka muai gas besarnya sama dengan - IPA Kelas 7 Semester 1 - Membalik Buku Halaman 151-200 PubHTML5 Rumus Pemuaian Panjang, Luas, Volume, dan Contoh Soalnya Penjelasan Detail Pemuaian Zat Padat Materi Kelas 7 - Nusa Caraka MATERI - PEMUAIAN Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu Berdasarkan bentuk zat pemuaian dibedakan menjadi tiga Course Hero 3 Jenis Pemuaian Zat, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan FISIKABC Pemuaian Zat Kelas_07_SMP_Ilmu_Pengetahuan_Alam_IPA_Guru_2017 Pages 101 - 150 - Flip PDF Download FlipHTML5 PEMUAIAN Dunia Fisika Bagaimana cara membuktikan bahwa gas memuai jika d… Fisika Koefisien Muai Panjang Dasar Teori - [DOC Document] Pemuaian Zat Padat, Zat Cair, Zat Gas Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII Pemuaian dan Jenisnya Bab 3 Pemuaian Untitled PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PINRANG - PDF Free Download Rumus Pemuaian Panjang, Luas, Volume, dan Contoh Soalnya Rumus Pemuaian-Panjang, Luas dan Volume Secara Lengkap Pemuaian zat padat Suhu, Pemuaian dan Kalor - Unduh Buku 1-29 Halaman PubHTML5 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLatihan Soal ,00078 cm. 65,0078 cm. 65,078 cm. 65,78 cm - PDF Free Download Pemuaian zat dan pemanfaatannya - ppt download Pemuaian Zat Cair dan Gas DOC Nilai teratur massa Harma wati - Pemuaian Pemuaian Zat Padat , Zat Cair dan Zat Gas - Sinibelajar SUHU DAN PEMUAIAN SOAL SUHU DAN PEMUAIAN Pemuaian Adalah Materi yang Wajib Di Pahami oleh Siswa Kelas 7 SMP - Nusa Caraka Suhu dan Pemuaian - materi - PEMUAIAN A Pengertian Pemuaian Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya Course Hero Apa Itu Pemuaian Zat? - pemuaian - [DOCX Document] 3 Jenis Pemuaian Zat, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan FISIKABC MATERI IPA 7 BAB V SUHU DAN PERUBAHANYA - PEMUAIAN - Media Pembelajaran Online Guru Spensaka SMPN1KALIMANAH Top PDF PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAI - Tabel Koefisien dan Contoh Soal untuk Pemuaian Panjang, Pemuaian Luas serta Pemuaian Volume pada Zat Padat, Cair dan Gas - Suhu PDF Sediakan sebuah balon, botol kosong, dan sebuah wa… Panjang logamimaslemlituhamka A Koefisien muai P sama dengan QB Koefisien muai P lebih kecil dari QC Koefisien muai P lebih besar - Pemuaian Pengertian, Jenis, Penyebab & Contoh Soal [Lengkap] katakita Pemuaian pada Zat Padat, Cair, dan Gas Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas - Gesainstech BAB IV Pemuaian Zat. - ppt download Jenis, Rumus dan Contoh Pemuaian Zat Padat, Cair serta Gas PEMUAIAN Dunia Fisika Home Learning dikelas 7A… Descubre cómo resolverlo en QANDAApabilapemanasannya dihentikan, maka suhu gas dalam labu itu akan turun, yang berakibat terjadinya penyusutan gas dan air akan masuk ke dalam labuh itu. Besarnya koefisien muai untuk berbagai jenis gas adalah sama nilainya, yaitu sebesar 1/273 K.Pengertian Pemuaian, Macam, Jenis, Rumus, Konsep, Akibat dan Contoh adalah bertambahnya ukuran benda yang terjadi karena kenaikan suhu sebuah bahan mengalami pemanasan, volumenya selalu meningkat dan setiap dimensi meningkat bersamaan Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Apa Itu Perubahan Wujud Zat Dan Jenis Beserta Contohnya Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda yang terjadi karena kenaikan suhu sebuah bahan mengalami pemanasan, volumenya selalu meningkat dan setiap dimensi meningkat bersamaan De Chiara, 1978. Pada tingkat mikroskopis dapat menentukan ketepatan hubungan antara hubungan panjang pada objek dengan perubahan suhu, penambahan pada ukuran dapat dipahami pada istilah peningkatan energi kinetik akibat setiap molekul bertubrukan sangat kuat dengan molekul disebelahnya. Molekul akan mendorong satu sama lain sampai terpisah dan mengembangkan bahanJoseph, 1998. Pengertian Pemuaian ialah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan adanya kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat, cair, dan juga gas. Besarnya pemuaian zat tersebut sangat tergantung pada ukuran benda pertamanya, kenaikan suhu dan juga jenis zat. Efek pemuaian zat tersebut sangat bermanfaat didalam suatu pengembangan berbagai teknologi. Pengertian Pemuaian panas ialah perubahan suatu benda yang dapat menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau juga berubah suatu volumenya dikarenakan terkena panas kalor. Pemuaian tiap-tiap benda tersebut akan berbeda, tergantung dari suhu di sekitar dan juga koefisien muai atau juga daya muai dari benda itu. Sebagian besar zat akan mengalami pembesaran jika dipanaskan atau pengecilan ketika suatu zat dipanaskan, molekul-molekul yang terdapat pada zat tersebut akan bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan semakin bertambah besar, akibatnya jarak antara molekul benda akan menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat sangat tergantung pada ukuran awal benda, kenaikan suhu, dan jenis zat. Efek pemuaian zat sangat bermanfaat dalam pengembangan berbagai jenis teknologi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Makalah Zat Adiktif Dan Psikotropika Pengertian, Macam, Contoh, Dampaknya Macam dan Jenis Pemuaian Pemuaian terbagi menjadi tiga jenis yaitu pemuaian zat padat, cair, dan gas. Ketiga jenis ini akan dijelaskan sebagai berikut Pemuaian zat padat Pemuaian zat padat adalah jenis pemuaian yang terjadi pada suatu benda,contohnnya seperti bingkai jendela, rel kereta api, dan kabel listrik. Bingkai jendela pada siang hari tampak melengkung, hal ini terjadi karena benda tersebut mengalami pemuaian. Pemuaian pada suatu benda terjadi pada seluruh bagian benda tersebut. Pemuaian pada suatu zat padat dibedakan menjadi tiga yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume. a. Pemuaian panjang Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan. Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah Kabel jaringan listrik pada instalasinya panjang kabel listrik dilebihkan, hal ini dikarena kabel listrik mengalami pemuaian panjang. Kabel listrik akantampak kencang pada pagi hari dan tampak kendur pada siang hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian akibat terkenan panas dari sinar matahari. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda. b. Pemuaian luas Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah jendela kaca rumah. Pada saatu udara dingin kaca munyyusut karena koefisien muai kaca lebih besar dari pada koefisien muai kayu. Jika suhu meningkat maka kaca akan memuai lebih besar daripada kayu kusen sehingga kaca akan terlihat terpasang dengan rapat pada kusen kayu tersebut. Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir digunakan persamaan sebagai berikut c. Pemuaian volume Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda adalah Pemuaian zat cair Pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal sebagai muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair, maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuaan antara wujud cair, padat, dan gas disebut dengan triple point. Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0oC sampai 4oC volumenya tidak bertambah akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena itu, pada suhu 4oC air memiliki volume terendah. Pada suhu 4oC air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikan dari 0– 4oC akan menyusut, dan bila suhunya dinaikan dari 4oC ke atas akan memuai. Hubunga antara volume dan suhu pada air digambarkan pada grafik berikut Pemuaian zat gas Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambahan dan akan mengalami penyusutan jika suhunya turun. Pada pemuaian zat gas tidak dikenal muai panjang dan muai luas, yang ada hanyalah muai volume gas tersebut. Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai berikut V= V_o 1+y.l Keterangan y koefisien muai volume 1/273oC Pemuaian pada zat gas terbagi menjadi tigas macam yaitu pemuaian gas pada suhu tetap isotermal, pada tekanan tetap isobarik, dan volume tetap isokhorik. a. Pemuaian gas saat isotermal Salah satu contohnya adalah pompa untuk mengisi angin pada ban sepeda. Awalnya akan terasa ringan ketika diangkat, namun lama kelamaan akan menjadi semakin berat. Hal ini dikarenakan ketika menekan pompa, hal itu berarti volume gas tersebut akan mengecil. Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle yang menyatakan bahwa gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan PV= TetapatauP_1 V_1=P_2 V_2 Keterangan P tekanan atm V volume L b. Pemuaian gas saat isobarik Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai berikut V1/T1 =V2/T2 Keterangan V volume L T suhu K c. Pemuaian gas saat isokhorik Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sbeanding denga suhu mutlaknya. Hukum ini dirumuskan P1/T1=P2/T2 Keterangan P tekanan atm T suhu K Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Perihal Terjadinya Perubahan Wujud Zat Oleh Kalor Konsep Pemuaian Zat Penerapan Konsep Pemuaian Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari Prinsip pemuaian zat banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya Pemasangan Kaca Jendela Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut, terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus. Keping Bimetal Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil. Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal. Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat berguna bagi industri otomotif, misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar otomatis atau pada lampu reting kendaraan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Dan Macam Pemuaian Terlengkap Penyebab Terjadi Pemuaian Proses pemuaian secara garis besar terjadi karena tiga hal yaitu adanya kenaikan temperatur, tekanan yang tinggi, dan laju alir yang terlalu cepat. Saat terjadi kenaikan temperatur akan terjadi pergerakan pastikel yang saling bertabrakan satu sama lain. Adanya tabrakan itu menyebabkan terjadi perluasan daerah secara alamiah atau disebut dengan pemuaian. Ketika tekanan tinggi masuk pada suatu alat juga dapat menyebabkan terjadinya pemuaian. Saat tekanan itu telah mendekati batas maksimum tekanan pada data design maka unit tersebut akan berusaha menyesuaikan dirinya dengan tekanan disekitarnya. Proses penyesuaian itu disebut dengan pemuaian. Pemuaian ini memiliki batas maksimal, artinya pada unit alat tersebut tidak dapat lagi menyesuaikan dengan tekanan yang ada. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya ledakan dan kebocoran. Laju alir yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya pemuaian yang diakibatkan adanya gaya gesek yang dihasilkan dari fluida yang mengalir. Ketika laju alir yang terlalu tinggi dapat menyebabkan partikel bergesakan dan bergerakan cepat. Proses pemuaian yang terjadi akibat laju alir memiliki prinsip yang tidak jauh berbeda dengan pemuaian yang diakibatkan oleh kenaikan temperatur. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Kohesi dan Adhesi Kerugian Akibat Pemuaian Contoh kerugian yang ditimbulkan akibat pemuaianadalah sebagai berikut Gelas atau mangkok dari kaca retak atau pecah ketika diisi dengan air panas secara tiba-tiba. Hal ini terjadi karena gelas tidak mudah menghantarkan panas sehingga ketika diisi air panas, kalor tidak cepat menyebar. Akibatnya, bagian dalam gelas memuai lebih cepat dibanding bagian luarnya. Rel kereta api melengkung pada siang hari karena rel mengalami pemuaian, sedangkan rel terikat oleh baut-baut pengikat hal ini bertujuan ntuk mengatasi melengkungnya rel, pada tiap sambungan rel diberi celah. Kaca pada jendela atau kaca pada pintu, retak atau pecah pada siang hari yang panas. Hal ini karena pemuaian kaca lebih besar dibanding pemuaian kayu. Untuk mencegah agar kaca tidak pecah, maka bingkai kaca dibuat luas longgar dibanding kacanya. Jembatan dapat melengkung atau patah ketika suhu udara naik Hal ini dapat diatasi dengan cara membuat celah rongga pada tiang penyangga jembatan atau membuat celah pada tiap sambungan balok jembatan. Bagian mesin mobil atau motor memuai ketika mesin sedang berjalan. Akibatnya, suara mesin menjadi kasar dan bagian yang berputar menjadi mogok berputar. Hal ini dapat diatasi dengan cara mendinginkan mesin dengan cara memasukkan cairan pendingin. Kabel listrik dipasang agak kendor. Jika dipasang pada posisi tegang, pada malam hari suhunya lebih rendah, kabel listrik menyusut dan dapat putus. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Kalor Pengertian, Perpindahan, Kapasitas, Jenis, Dan Rumus Beserta Contohnya Lengkap Contoh Pemuaian di Kehidupan Pemasangan roda baja Ban baja yang diameternya lebih kecil dari pelek roda, ketika akan dilakukan instalasi harus dipanaskan terlebih dahulu. Tujuannya agar ban baja mengalami pemuaian dan mempermudah instalasi. Ketika kembali kesuhu normal ruang hasil instalasi akan lebih kuat. Pengelingan Pengelingan adalah proses penyambungan dua plat logam menggunakan palu khusus. Kedua plat yang akan disambung, kemudian paku keling yang sudah dipanaskan hingga membara digunakan untuk menyambung, setelah itu dipukul dengan palu khusus untuk di bentuk menjadi datar. Pada saat dingin kembali, paku menyusut dan kedua plat dapat tersambung erat. Pada zaman sekarang pengelingan sering dilakukan pada pembuatan jembatan, pabrik otomotif, pembuatan badan kapal laut, penyambungan pipa, mobil, dan pesawat terbang, serta pada zama dulu pengelingan sering digunakan untuk pembuatan roda pedati. Membuka tutup botol logam Botol kaca yang memiliki tutup logam sering kali sukar untuk dibuka. untuk membukanya, tutup botol dipanaskan terlebih dahulu dengan apai. ketika dipanaskan, tutup botol logam akan memuai lebih cepat daripada botol kaca sehingga tutup akan longgar dan mudah dibuka. Keping bimetal Bimetal artinya dua buah logam. keping bimetal adalah dua keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda biasanya kuningan dan besi yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. pada suhu normal panjang kedua logam sama, jika suhunya naik, kedua logam memuai dengan pertambahan panjang yang berbeda, akibatnya keping bimetal membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien terkecil. Pembengkokan bimetal dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya saklar alarm bimetal, atau termometer bimetal. Penerapan pada alarm kebakaran , keping bimetal digunakan sebagai saklar alarm. Pada saat terjadi kebakaran suhu ruangan akan meningkat, sehingga menyebabkan keping bimetal memuai ke arah logam yg koefisiennya lebih kecil. Pada saat keping bimetal itu memuai dan melengkung, keping bimetal yang melengkung akan menyentuh ujung dari rangkaian listrik yang terpisah, sehingga rangkaian tersambung dan arus listrik akan mengalir melalui keping bimetal dan alarm akan berbunyi. Sambungan rel kereta api Pemasangan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel yang lain. Jika pada siang hari dan suhu meningkat, batang rel akan memuai sehingga terjadi pertambahan panjang atau terjadi pemuaian, dengan adanya celah tidak terjadi tabrakan antara dua batang rel yang berdekatan yang dapat menyebabkan rel kereta menjadi bengkok. Sehinga untuk mengatur jarak atau celah tersebut harus diperhitungan sehingga tindak menyebabkan perubahan yang terlalu besar pada rel tersebut. Konstruksi jembatan Jembatan seringkali dibuat dari kerangka besi. Rangka jembatan yang terbuat dari besi akan memuai jika suhunya naik, antara ujung rangka jembatan dengan tiang beton diberi celah pemuaian. Selain itu ujung tersebut diletakkan di atas roda. Ketika terjadi pemuaian, rangka bertambah panjang. Keberadaan roda dan celah memudahkan gerak memanjang dan memendeknya rangka, sehingga terhindar dari pembengkokan. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Pemuaiansuatu kolom cairan di dalam suatu pipa kapiler; Pemuaian suatu keping bimetal; Tekanan gas pada volume yang tetap; Termometer Fahrenheit menunjukkan angka yang sama dengan dua kali angka yang ditunnjukkan oleh termometer Celcius pada suhu. 20 0 C; 80 0 C; 40 0 C; 160 0 C; – Pemuaian adalah peristiwa perubahan dimensi atau ukuran suatu benda akibat perubahan suhu. Disadur dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Republic of indonesia, dimensi yang dimaksud dapat berupa dimensi panjang, luas, dan book. Dimensi benda umumnya memuai jika mengalami kenaikan suhu, sedangkan menyusut jika mengalami penurunan suhu. Setiap zat tersusun dari banyak partikel yang selalu bergetar. Ketika suhu bertambah, kecepatan getar meningkat, menyebabkan kebutuhan ruang antarpartikel bertambah pula. Pemuaian juga terbagi menjadi tiga, yaitu Pemuaian pada zat padat Pemuaian pada zat padat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Muai panjang Pemuaian terjadi di segala arah, sehingga panjang, luas, dan ukuran volume zat akan bertambah. Untuk zat padat yang bentuknya memanjang dan berdiameter kecil, sehingga panjang benda jauh lebih besar daripada diameter seperti kawat. Pertamabahan luas dan volume akibat pemuaian dapat diabaikan. Baca juga Termometer dan Jenisnya Sebaliknya, yang diperhatikan hanya pertambahan ukuran panjang. Pemuaian yang hanya berpengaruh secara nyata pada pertambahan panjang zat disebut muai panjang. Salah satu alat yang digunakan untuk menyelidiki mulai panjang zat padat adalah musschenbroek. Alat tersebut mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang ditempatkan pada posisi tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas. Ujung bebas akan mendorong sebuah jarum yang menunjuk ke skala saat memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yang ditunjuk jarum. Makin besar pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala. Pertambahan panjang suatu zat secara fisis, yaitu Berbanding lurus dengan panjang mula-mula Berbanding lurus dengan perubahan suhu Bergantung dari jenis zat Pertambahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantumg pada koefisien zat. Pertambahan panjang zat padat untuk kenaikan ane derajat selsius lada zat sepanjang satu meter disebut koefisien muai panjang. Baca juga Suhu dan Termometer Arti dan Jenisnya Muai luas Muai luas dapat diamati pada kaca jendela, pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca menjadi naik sehingga terjadi pemuaian. Maka kaca memuai lebih besar daripada pemuaian bingkainya, akibatnya kaca terlihat terpasang sangat rapat pada bingkai. Benda yang mengalami muai luas akan menjadi lebih besar daripada semula. Pemuaian yang terjadi pada benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas. Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan Berbanding lurus dengan luas mula-mula Berbanding lurus dengan perubahan suhu Bergantung dari jenis zat Muai volume Jika benda yang dipanaskan berbentuk balok, kubus, atau benda pejal lainnya, muai volumlah yang harus diperhatikan. Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis akan Berbanding lurus dengan panjang mula-mula Berbanding lurus dengan perubahan suhu Bergantung dari jenis zat Pemuaian pada zat cair Pada zat cair umumnya yang berlaku adalah pemuaian ruang volume. Semakin tinggi kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair yang satu dengan yang lain umumnya berbeda, namin zat cair pada awalnya sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah besar. Pemuaian zat cair dimanfaatkan dalam penggunaan termometer zat cair, biasanya zat cair yang digunakan adalah raksa atau alkohol. Sifat naik atau turun zat cair dalam pipa kapiler sebagai akibat pemuaian zat cair inilah yang digunakan untuk mengukur suhu. Baca juga Hukum Gravitasi Newton Permukaan zat cair naik sepanjang pipa kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu benda. Suhu terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan permukaan zat cair pada pipa kapiler tersebut. Pemuaian yang terjadi pada zat cair adalah muai volume. Air yang keluar dari bejana merupakan indikasi perbedaan pemuaian yang berbeda antara zat padat dan cair. Air yang tertumpah dari bejana menandakan pemuaian zat cair yang lebih besar dari muai zat padat. Penerapan pemuaian zat cair Prinsip kerja termometer zat cair menggunakan prinsip dasar pemuaian zat cair. Naiknya permukaan raksa mengindikasikan adanya pemuaian. Semakin besar panas yang diterima, semakin besar pula tingkat kenaikan raksa. Anomali air Hampir semua zat jika dipanaskan akan memuai dan jika didinginkan akan menyusut. Namun, pada air tidak selalu terjadi seperti itu. Jika dipanaskan dari 0 derajat selsius sampai 4 derajat selsius, volumenya justru menyusut. Sebaliknya, air akan memuai jika mengalami pendinginan dari four derajat selsius sampai 0 derajat selsius. Hal ini disebut anomali air. Fenomena anomali air tersebut menjelaskan mengapa pada musim dingin, hanya air di permukaan danau yang menjadi es sedangkan di bagian bawah ikan-ikan masih berenang. Ilustrasi pemuaian gas Pemuaian gas Gas memiliki sifat yang berbeda dengan zat padat dan zat cair. Pada gas besaran volume selalu berhubungan dengan besaran lainnya, yaitu tekanan dan suhu. Artinya perubahan suhu akan berpengaruh baik pada volume dan juga pada tekanan. Baca juga Hukum Kepler dalam Gerak Tata Surya Namun, kita dapat membuat kondisi jika tekanan diusahakan selalu tetap, sehingga perubahan suhu hanya berpengaruh pada volume. Sebaliknya, volume yang dijaga konstan sehingga perubahan suhu hanya berimbas pada tekanan. Kedua keadaan tersebut berlaku dengan asumsi jumlah partikel penyusun gas tetap. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram “ News Update”, caranya klik link kemudian bring together. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. pemuaianluas adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir digunakan persamaan sebagai berikut: At = Ao + ∆A, Anda mungkin pernah melihat sambungan rel kereta api dibuat renggang atau bingkai kaca lebih besar daripada kacanya. Hal ini dibuat untuk menghindari akibat dari terjadinya pemuaian. Pemuaian terjadi jika benda yang dapat memuai diberi panas. Ada 3 jenis pemuaian jenis zat, yaitu pemuaian zat padat, pemuaian zat cair, dan pemuaian zat gas. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang rumus-rumus koefisien muai panjang, muai luas dan muai volume lengkap dengan contoh soal dan pembahasannya. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar dan semoga bisa paham. Rumus Koefisien Muai Panjang dan Contoh Soal Jika suhu atau temperatur dari sebuah benda naik, kemungkinan besar benda tersebut akan mengalami pemuaian. Misalnya, sebuah benda yang memiliki panjang L0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang sebesar L jika temperatur dinaikkan sebesar T. Secara matematis, perumusan pemuaian panjang dapat dituliskan sebagai berikut. L = αL0T ………. Pers. 1 Dengan α adalah koefisien muai panjang. Dari persamaan 1, maka kita peroleh rumus koefisien muai panjang, yaitu sebagai berikut. α = L ………. Pers. 2 L0T Satuan dari α adalah kebalikan dari satuan temperatur skala Celcius 1/oC atau Kelvin 1/K. Tabel berikut ini menunjukkan nilai dari koefisien muai panjang untuk berbagai zat, yaitu sebagai berikut. Tabel Nilai Pendekatan Koefisien Muai Panjang untuk Berbagai Zat Bahan α 1/K Aluminium 24 × 10-6 Kuningan 19 × 10-6 Intan 1,2 × 10-6 Grafit 7,9 × 10-6 Tembaga 17 × 10-6 Kaca Biasa 9 × 10-6 Kaca Pyrex 3,2 × 10-6 Es 51 × 10-6 Invar 1 × 10-6 Baja 11 × 10-6 Contoh Soal 1 Sebuah kuningan memiliki panjang 1 m. Apabila koefisien muai panjang kuningan adalah 19 × 10-6/K, tentukan pertambahan panjang kuningan tersebut jika temperaturnya naik dari 10oC sampai 40oC? Penyelesaian Diketahui L0 = 1 m T = 40oC – 10oC = 30oC = 303 K α = 19 × 10-6/K Ditanyakan L = …? Jawab L = L0αT L = 1 × 19 × 10-6 × 303 L = 5,76 × 10-3 L = 0,00576 m Jadi, pertambahan panjang kuningan setelah temperaturnya naik menjadi 4oC adalah 5,76 mm. Rumus Koefisien Muai Luas dan Contoh Soal Sebuah benda yang padat, baik bentuk persegi maupun silinder, pasti memiliki luas dan volume. Seperti halnya pada pemuaian panjang, ketika benda dipanaskan, selain terjadi pemuaian panjang juga akan mengalami pemuaian luas. Perumusan pada pemuaian luas hampir sama seperti pada pemuaian panjang, yaitu sebagai berikut. A = βA0T ………. Pers. 3 Dengan β adalah koefisien muai luas. Dari persamaan 3, maka kita peroleh rumus koefisien muai luas, yaitu sebagai berikut. β = A ………. Pers. 4 A0T Satuan dari β adalah /K sama seperti satuan koefisien muai panjang α. Sekarang coba kalian bayangkan sebuah tembaga berbentuk persegi sama sisi. Misalkan, panjang sisi tembaga adalah L0 maka luas tembaga adalah L02. Jika tembaga tersebut dipanasi sampai terjadi perubahan temperatur sebesar T maka sisi-sisi tembaga akan memuai dan panjang sisi tembaga menjadi L0 + L. Luas tembaga setelah memuai akan berubah menjadi L0 + L2 dan perubahan luas setelah pemuaian adalah A = L0 + L2 – L02 A = L02 + 2L0L + L2 – L02 A = 2L0L + L2 ….. Pers. 5 Apabila persamaan 5 kita subtitusikan ke persamaan 4 maka kita peroleh persamaan berikut. β = 2L0L + L2 ………. Pers. 6 A0T Karena A0 = L02 luas persegi, maka persamaan 6 menjadi seperti berikut. β = 2L0L + L2 ………. Pers. 7 L02T Oleh karena perubahan panjang L tembaga sangat kecil, maka nilai L2 dapat diabaikan. Jika ditulis ulang, persamaan 7 menjadi seperti berikut. β = 2L0L = 2L ….. Pers. 8 L02T L0T Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Maka, persamaan 8 dapat kita tulis sebagai berikut. Persamaan 9 membuktikan kepada kita bahwa besar koefisien muai luas suatu bahan sama dengan dua kali koefisien muai panjangnya. Contoh Soal 2 Sebuah batang aluminium memiliki luas 100 cm2. Jika batang aluminium tersebut dipanaskan mulai dari 0oC sampai 30oC, berapakah perubahan luasnya setelah terjadi pemuaian? Diketahui α = 24 × 10–6/K. Penyelesaian Diketahui A0 = 100 cm2 = 1 m2 ΔT = 30oC – 0oC = 30oC = 303 K β = 2α = 48 × 10–6/K Ditanyakan A = …? Jawab ΔA = A0βΔT ΔA = 1 m2 × 48 × 10–6/K × 303 K ΔA = 0,0145 m2 Jadi, perubahan luas bidang aluminium setelah pemuaian adalah 145 cm2. Rumus Koefisien Muai Volume dan Contoh Soal Seperti yang telah dibahas sebelumnya, setiap benda yang padat pasti memiliki volume. Jika panjang sebuah benda dapat memuai ketika dipanaskan maka volume benda tersebut juga ikut memuai. Perumusan untuk pemuaian volume sama dengan perumusan panjang dan luas, yaitu V = γV0T ………. Pers. 10 Dengan γ adalah koefisien muai volume. Dari persamaan 10, maka kita peroleh rumus koefisien muai volume, yaitu sebagai berikut. γ = V ………. Pers. 11 V0T Satuan dari γ adalah /K sama seperti satuan koefisien muai panjang α. Sekarang coba kalian bayangkan sebuah balok tembaga berbentuk kubus. Misalkan, panjang sisi tembaga adalah L0 maka volume tembaga adalah L03. V0 = L03 Jika tembaga tersebut dipanasi sampai terjadi perubahan temperatur sebesar T maka sisi-sisi tembaga akan memuai dan panjang sisi tembaga menjadi L0 + L. Volume tembaga setelah memuai akan berubah menjadi L0 + L3. V = L0 + L3 Dengan demikian, perubahan volume setelah pemuaian adalah V = V – V0 V = L0 + L3 – L03 V = L03 + 3L02L + 3L0L2 + L3 – L03 V = 3L02L + 3L0L2 + L3 ….. Pers. 12 Apabila persamaan 12 kita subtitusikan ke persamaan 11 maka kita peroleh persamaan berikut. γ = 3L02L + 3L0L2 + L3 ………. Pers. 13 V0T Karena V0 = L03 volume kubus, maka persamaan 13 menjadi seperti berikut. γ = 3L02L + 3L0L2 + L3 ………. Pers. 14 L03T Oleh karena perubahan panjang L tembaga sangat kecil, maka nilai L2 dan L3 dapat diabaikan. Jika ditulis ulang, persamaan 14 menjadi seperti berikut. γ = 3L02L = 3L ….. Pers. 15 L03T L0T Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Maka, persamaan 15 dapat kita tulis sebagai berikut. Persamaan 16 membuktikan kepada kita bahwa besar koefisien muai volume suatu bahan sama dengan tiga kali koefisien muai panjangnya. Sekarang kita coba membuat hubungan antara koefisien muai volume γ dengan koefisien muai luas β. Dari persamaan 15 dapat kita tulis ulang sebagai berikut. γ = 3 2L ….. Pers. 17 2 L0T Dari persamaan 8, kita ketahui bahwa Maka persamaan 17 dapat kita tulis sebagai berikut. Persamaan 18 membuktikan kepada kita bahwa besar koefisien muai volume suatu bahan sama dengan 3/2 kali koefisien muai luasnya. Contoh Soal 3 Sebuah bola yang memiliki volume 50 m3 jika dipanaskan hingga mencapai temperatur 50oC. Jika pada kondisi awal, kondisi tersebut memiliki temperatur 0oC, tentukanlah volume akhir bola tersebut setelah terjadi pemuaian diketahui α = 17 × 10-6/K. Penyelesaian Diketahui V0 = 50 m3 T = 50oC – 0oC = 50oC = 323 K γ = 3α = 317 × 10-6/K = 51 × 10-6/K Ditanyakan V = …? Jawab V = γV0T V = 51 × 10-650323 V = × 10-6 V =0,82 m3 Pertambahan volume adalah selisih volume akhir dengan volume mula-mula. Maka volume akhirnya adalah sebagai berikut. V = V – V0 V = V + V0 V = 0,82 m3 + 50 m3 V = 50,82 m3 Jadi, volume akhir bola setelah pemuaian adalah 50,82 m3. qkcT.